Senin, 20 Oktober 2014

teknologi pertanian di jepang

Teknologi Pertanian di Jepang


Fenomena mengapa suatu negara dapat memenangkan persaingan sedangkan negara lain tidak, merupakan pertanyaan terus yang mengemukan sepanjang sejarah pembangunan dan perdagangan internasional. Banyak pendapat yang diajukan oleh pakar terutama dalam bidang ekonomi dan bisnis internasional, tetapi tidak satupun yang mampu menjelaskan kemampuan daya saing suatu negara secara komprehensif. Negara-negara maju, dari masa yang lalu sudah melihat bagaimana potensi pertanian dalam perekonomian mereka. Keunggulan daya saing ditentukan oleh kemampuan mendayagunakan keunggulan komparatif yang dimiliki mulai dari hulu sampai hilir, dalam menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan preferensi konsumen. salah satu negara maju yang menguasai sektor agribisnis adalah Jepang :

http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/09/13801201314167577.jpg https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUvbE7aagUiiMDnjMjGHJ2JtfWCyRtRNk8cl77IRSvODqh0rEVOqHLkqDZ61MGt3jkROJf91J4v2PDkoGaD0doQOujKKiHZukzSW48Zel760YRAxlJzAmbzi_4vvOdYXa40qqgrrmwVMo/s1600/819-GV31.jpg

 


Siapa yang tidak mengenal Jepang. Negara yang dijuluki Negara Seribu Sakura yang menawan ini ternyata memiliki pertanian yang terbaik. Sebagai negara dengan budaya teknologi yang tinggi, Jepang menerapkan juga teknologi untuk bidang pertaniannya.

Pertanian di negara ini sangat diatur secara detail, dikerjakan secara serius, mengutamakan teknologi namun tetap ramah lingkungan. Dengan keunikan pengelolaannya itu, Badan Pertaniannya PBB (FAO) menjadikan daerah pertaniaan di Jepang masuk dalam daftar Warisan Penting Sistem Pertaniaan Global (GIAHS).
dengan lahan 25% saja masyarakat di Jepang mampu memanfaatkan secara optimal dan lahan tersebut untuk lahan pertanian mereka, di jepang sebenarnya sebagian dari mereka mengonsumsi nasi namun karna hadirnya produk roti kini mengalahkan nasi.
salah satu alat teknologi pertanian di Jepang yaitu Mesin Penanam dan Pemanen Padi Otomatis, Syarat Swasembada Pangan,
 
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9a/Rice-planting-machine_2,katori-city,japan.JPG/800px-Rice-planting-machine_2,katori-city,japan.JPG'
 
 

Penanam Padi Otomatis (Rice transplanter) adalah mesin modern untuk menanam bibit padi dengan sistem penanaman yang serentak. Mesin ini sudah banyak di gunakan di beberapa negara. seperti Jepang sendiri ,China dan Taiwan.
Mesin tanam bibit padi dari Jepang, Sekarang ini, semua jenis mesin tanam bibit padi di Jepang adalah berpenggerak sendiri (self-propulsion type), dioperasikan dengan cara dituntun (walking type) atau dikendarai (riding type) ( Lihat Gambar 2 sampai 4). Jenis mesin yang dituntun umumnya memiliki alur tanam 2 hingga 6 alur, sedangkan tipe yang dikendarai memiliki 4 hingga 12 alur tanam dalam sekali lintasan penanaman. Jarak antar alur tanam dibuat tetap yaitu 30 cm, dan jarak antar bibit dalam alur dapat disesuaikan antara 11 hingga 18 cm. Bibit yang umum dipergunakan memiliki tinggi/panjang 10 hingga 30 cm, memiliki 2 hingga 5 daun. Jumlah bibit yang ditancapkan pada setiap titik adalah 3 hingga 5 bibit.
 Kecepatan penanaman adalah sekitar 200 titik (hill) per menit per alur. Bila sebuah mesin dapat menanam dalam empat alur, dengan jalar antar alur 40 cm dan jarak antar titik tanam 16 cm, maka akan dibutuhkan waktu tanam selama 4 jam untuk setiap hektar. Dalam kenyataan, waktu juga dibutuhkan untuk berbelok, menambah bibit, dll., maka waktu yang digunakan untuk menanam adalah hanya sekitar 60 hingga 80%. Atau dengan kata lain, kapasitas tanam menjadi 5 hingga 7 jam per ha. Kegagalan penancapan bibit (missing hill) sekitar 1%, dalam bentuk rusak tercabik, terbenam atau mengapung.
 Pembuatan bibit padi dilakukan dengan menyemaikan 200 gram benih dalam kotak berukuran 60 x 30 x 3 cm. Benih ini disemai di dalam ruang gelap hingga berkecambah, kemudian di berikan sinar matahari selama dua hari hingg berwarna hijau merata. Setelah itu bibit dipelihara hingga ukuran atau ketinggian yang diinginkan. Di pusat pembibitan padi di Jepang, bibit untuk lahan seluas 50 samapi 200 ha (sekitar 7000 hingga 30000 kotak) dibuat dengan seragam, dimana di dalamnya juga dilengkapi dengan proses desinfektan benih, pencampuran pupuk, pengepakan media tanam/tanah ke kotak semai bibit, kendali suhu, penyemprotan, dllDiatas adalah salah satu inovasi alat teknologi pembantu dalam bidang pertanian, tidak hanya mesin penanam padi masih banyak lagi teknologi pertanian di jepang karena inovasinya sendiri yang mamapu menciptakan berbagai sistem atau teknologi pertanian.
sumber :
http://wandany.wordpress.com/2013/09/22/melihat-pertanianagribisnis-negara-maju/ http://pameranpertanian.blogspot.com/p/negara-dengan-pertanian-terbaik.html
http://warasfarm.wordpress.com/2013/04/19/mesin-penanam-dan-pemanen-padi-otomatis/
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar